Nusantara Bersatu Untuk INDONESIA

Musi Rawas, Ratusan peserta dari berbagai Instansi di Kabupaten Musi Rawas, Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas Utara memadati Lampangan Kompi 0406,Rabu (30/11). Para peserta tersebut datang untuk mengikuti kegiatan Deklarasi Damai Nusantara Bersatu, Indonesiaku, Indonesiamu, Indonesia milik kita bersama, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI harga mati.


Deklarasi Damai sebagai Nusantara bersatu yang merupakan ajang pembuktian ke-Bhinnekaan NKRI ini digelar untuk mempererat persatuan dan kesatuan NKRI. Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno dan seringkali diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.Diterjemahkan per kata, kata bhinneka berarti "beraneka ragam" atau berbeda-beda. Kata neka dalam bahasa Sanskerta berarti "macam" dan menjadi pembentuk kata "aneka" dalam Bahasa Indonesia. Kata tunggal berarti "satu". Kata ika berarti "itu". Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku Bangsa, Agama dan kepercayaan.


Selain diikuti Instansi Pemerintahan dari berbagai elemen, Kegiatan Nusantara Bersatu ini juga di ikuti langsung Walikota Lubuk Linggau, Wakil Bupati Musi Rawas Utara, Dandim 0406, Kapolres, DPRD Mura-Linggau-Muratara, Kadispora Kabupaten Musi Rawas, tokoh agama, tokoh masyarakat, Organisasi Pemuda-pemuda, dan ratusan pelajar dari Kabupaten Musi Rawas, Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas Utara. Mulai dari aparat TNI-POLRI, Ormas pemuda , Mahasiswa, Siswa tingkat SMP hingga SMA terlihat membaur. Mereka serentak menggunakan ikat kepala berwarna merah putih.


Deklarasi damai dengan tujuan sebagai pembuktian jika masyarakat akan bersatu dalam kebhinekaan ini merupakan bentuk kepedulian Masyarakat Kota Lubuk Linggau, Kabupaten Musi Rawas, dan Kabupaten Musi Rawas Utara dalam menjaga kesatuan NKRI. “Setiap masyarakat diharapkan saling menjaga perbedaan yang ada, jangan sampai terpecah hanya karena perbedaan”, ujar Dandim 0406.

Selain itu, banyak hal positif diadakan dalam acara ini, mulai dari pembacaan puisi kemerdekaan, orasi deklarasi damai, Tari daerah, Reog Ponorogo, marching band dari SMA Negri Terawas, dan kegiatan lain yang semakin menambah semaraknya acara. Dan juga digelar doa bersama dari 6 agama yang ada di Indonesia, Islam (Ustadz Endang Muhtadin), Protestan (Pendeta Damien R A Tampubolon), Khatolik (Pastur Dominggus Koro PR), Hindu (I Wayan Ledang), dan Budha (Pandito Pear Liyadi). (Humas)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pensiun, Hendra Gunawan Lantik Kabag Perlengkapan